Translate

Rabu, 17 Maret 2010

Cinta dan Benci Karena Allah

Hadits dari Abdullah bin Mas’ud riwayat al-Hâkim dalam al-
Mustadrak, beliau berkomentar, “Hadits ini shahih isnâd-nya meski
tidak dikeluarkan oleh al-Bukhâri dan Muslim.” Ibnu Mas’ud
berkata; Rasulullah saw. pernah bersabda kepadaku:
Wahai Abdullah bin Mas’ud! Ibnu Mas’ud berkata, “Ada apa Ya
Rasulullah (ia mengatakannya tiga kali).” Rasulullah bertanya,
“Apakah engkau tahu, tali keimanan manakah yang paling kuat?”
Aku berkata, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Rasulullah bersabda,
“Tali keimanan yang paling kuat adalah loyalitas kepada Allah,
dengan mencintai dan membenci (segala sesuatu) hanya karena-
Nya.” (al-Hadits)


Hadits dari Anas bin Mâlik yang dikeluarkan oleh al-Bukhâri,
Rasulullah saw. bersabda:
Siapa pun tidak akan merasakan manisnya iman, hingga ia
mencintai seseorang tidak karena yang lain kecuali karena Allah
semata.

Hadits Muadz bin Anas al-Jahni bahwa Rasulullah saw.
bersabda:
Siapa saja yang memberi karena Allah, menolak karena Allah,
mencintai karena Allah, membenci karena Allah, dan menikah karena Allah, maka berarti ia telah sempurna imannya. Abû Isa
berkata, hadits ini Hasan. Juga dikeluarkan oleh al-Hâkim dalam
al-Mustadrak. Ia berkata hadits ini shahih isnadnya meski tidak
dikeluarkan oleh al-Bukhâri dan Muslim. Abû Dawud telah
meriwayatkannya dari hadits Abû Umamah. Tapi dalam riwayatnya
ia tidak menuturkan lafadz “Wa Ankaha Lillah” (dan menikah
karena Allah).
Disunahkan orang yang mencintai saudaranya karena Allah
untuk mengabari dan memberitahukan cintanya kepadanya. Hal ini
berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abû Dawud dan at-
Tirmidzi. Ia berkata hadits ini hasan dari Miqdad bin Ma’di dari Nabi
saw. beliau bersabda:
Jika seseorang mencintai saudaranya karena Allah, maka
kabarkanlah bahwa ia mencintainya.
Juga berdasarkan hadits riwayat Abû Dawud dengan sanad yang
shahih dari Anas bin Malik:
Ada seorang laki-laki berada di dekat Nabi saw, kemudian
kepadanya lewat seorang laki-laki lain. Laki-laki yang di dekat Rasul
saw. berkata, “Wahai Rasulullah saw.! Sungguh aku mencintainya.”
Maka Rasulullah bertanya, “Apakah engkau sudah memberitahukannya?”
Ia menjawab, “Belum.” Rasulullah bersabda,
“Beritahukanlah kepadanya!” Kemudian ia pun mengikutinya dan
berkata, “Sungguh aku mencintaimu karena Allah.” Laki-laki itu
pun berkata, “Semoga engkau dicintai Allah, yang karena-Nya
engkau mencintaiku.”
Juga bedasarkan hadits riwayat al-Bazâr dengan sanad hasan dari
Abdullah bin Amr, ia berkata; Rasulullah saw bersabda:
Siapa yang mencintai seseorang karena Allah, kemudian seseorang
yang dicintainya itu berkata, “Aku juga mencintaimu karena Allah.”
Maka keduanya akan masuk surga. Orang yang lebih besar cintanya
akan lebih tinggi derajatnya daripada yang lainnya. Ia akan
digabungkan dengan orang-orang yang mencitai karena Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar